
INI bukan Permasalahan biasa.Ibarat kelayakan sebuah berita, kejadian ini sangat layak muat dan tayang. Betapa tidak, baru berjalan 4 (empat) hari Operasi Patuh Toba Sat Lantas Polres Batu Bara, terhitung dari 15 sampai 18 Juli / Senin sampai Kamis 2024, sebanyak 105 macam jenis pelanggaran lalu lintas terjadi Wilkum Polres Batu Bara Polda Sumut dan dilakukan tindakan tilang. Sementara Ops Patuh Toba 2024 Sat Lantas Polres Batu Bara akan terus berlanjut ke 10 hari mendatang atau sampai 28 Juli 2024 . Dapat dibayangkan, berapa lembar lagi Surat Tilang yang akan dikeluarkan pihak Sat Lantas Polres Batu Bara terhadap warga yang melanggar peraturan atau berapa pula jumlah warga Batu Bara yang harus mengikuti persidangan di Pengadilan terhadap pelanggaran Lalu lintas di Kisaran ?
Keterangan tentang jumlah dan jenis pelanggaran Lalu Lintas dalam masa 4 hari Ops Patuh Toba yang digelar Sat Lantas Polres Batu Bara Polda Sumut ini disampaikan oleh Kordinator Pemberitaan pada Kehumasan Polres Batu Bara, Drs Ebson A.Pasaribu kepada para wartawan di unit Humas Polres Batu Bara, Kamis (18/07/2024).
Polres Batu Bara Tindak 105 Pengendara
Batu Bara,
Hingga hari keempat pelaksanaan Ops Patuh Toba 2024 Kamis 18 Juni 2024, Satlantas Polres Batu Bara telah memberi tilang kepada 105 pengendara sepeda motor maupun mobil.
“Ke 105 pelanggar diberi tilang karena berbagai pelanggaran,” jelas Kasi Humas Polres Batu Bara AKP Alfander H Sagala, Kamis (18/7/24).
Dijelaskan Sagala, pelanggar terbanyak adalah pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm yakni sebanyak 73 pelanggar.
Kemudian mobil bermuatan lebih (overload) sebanyak 26 pelanggar, tidak membawa STNK sebanyak 18 pelanggar, SIM ditahan sebanyak 11 pelangar, knalpot brong sebanyak 4 pelanggar dan berboncengan lebih dari satu orang sebanyak 2 pelanggar.
Selain itu, Satlantas juga memberikan teguran kepada 78 pelanggar menggunakan sepeda motor yang didominasi pelajar.
Dikatakan Sagala, Ops Patuh Toba 2024 yang dimulai pada 15 Juli masih terus berlanjut hingga 28 Juli 2024 mendatang.
Untuk itu Sagala mengingatkan sebelum berkendara agar terlebih dahulu melengkapi perlengkapan berkendara seperti STNK, SIM dan helm bagi pengendara sepeda motor.
Selain itu, saat berkendara diharapkan mematuhi peratutan lalu lintas seperti tidak menggunakan knalpot brong, menggunakan sabuk pengaman (safety belt), tidak bermuatan melebihi ketentuan serta tidak melawan arus.
Berkaitan dengan ini, seorang tokoh masyarakat dan Pengamat Sosial Kab. Batu Bara kepada media ini mengungkapkan pendapatnya bahwa dari 105 jenis pelanggaran selama 4 Hari Ops Patuh Toba 2024 digelar Sat Lantas Polres Batu Bara, tidaklah terlalu signifikan jenis pelanggaran diantaranya yang tidak memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi .
” Nah, mengapa hal ini bisa terjadi ?. Jawabnya sederhana ! Menurut saya, hanya mereka yang memilik SIM-lah yang berani tampil di gelanggang jalan raya yang sering diadakan razia. Padahal, kalau mau jujur sangat banyak bahkan mungkin yang terbanyak adalah pengandara yang tidak memilik SIM. Pihak Polri, khususnya di bidang Perlalulintasan kayaknya belum mensosialisasikan masalah pengurusan SIM kepada masyarakat secara teransparan dan bersifat signifikan. Yang muncul kemudian adalah bayangan hitam, sosok yang memomokkan seolah pengurusan SIM itu terlalu sulit. Melalui prosedur yang berliku liku dan harus mampu melewati belokan atau tikungan yang rumit saat tes atau pengujian di lapangan atau pun mereka beranggapan harus dengan biaya yang lumayan besar. Padahal, tidak demikian, bukan ?” Kata Tokoh Masyarakat sekaligus Pengamat Sosial di Kab.Batu Bara yang tidak bersedia ditulis namanya itu, sambil menambahkan ;
“Saya rasa jika pihak Polri mensosialisasikan tentang pengurusan SIM ini secara transparan dan bersifat signifikan,maka rata rata masyarakat pemilik kendaraan dimana pun mereka berada pasti pula telah memilki SIM, mengingat betapa rasa ketakutan mereka di Jalan Raya saat ada razia polisi !”. Kemudian Bapak itu menambahkan;
“Entah “hantu” apa yang menakuti dan memomoki masyarakat, seolah mengurus SIM adalah pekerjaan yang sangat sulit.! Padahal, tidaklah terlalu sulit dan biayanya pun relatif kecil atau sedikit. Ya, itu tadilah, di pihak Polri perlu mesosialisasikan kepada masyarakat,secara transparan dan bersifat signifikan bahwa mendapatkan SIM itu bukanlah pekerjaan sulit dan prosesnya tidak terlalu berbelit belit dan biaya administrasinya pun sedikit ! ” Pungkas Tokoh masyarakat sekaligus Pengamat Sosial warga Kab. Batu Bara itu kepada media ini.
Selanjutnya, Kasi Humas Polres Batu Bara Polda Sumut, AKP AH.SAGALA melalui Koordinator Pemberitaan di Kehumasan Polres Batu Bara, Drs EBSON A.PASARIBU menyebukan bahwa giat Ops Patuh Toba Sat Lantas Polres Batu Bara Polda Sumut-sampai saat ini berjalan lancar, sementara situasi dalam keadaan aman dan kondusif.

Saat Sat Lantas Polres Batu Bara Polda Sumut menggelar OPS Patuh Toba di Wilkum Polres Batu Bara, Kab.Batu Bara Sumut, Kamis (18/07/204)